rpm-ftui

27/12/2016 10:33 Authored By: Administrator

Pemalsuan madu masih saja terjadi di Indonesia, hal ini sudah terjadi semenjak tahun 1980 an dan hingga kini masih berlangsung. Pasar Madu yang besar dan tidak diimbangi dengan suplai madu nasional yang rendah, menyebabkan harga madu relatif mahal dan banyaknya pemalsuan madu. Pada tahun 2015 polisi kembali melakukan penggerebekan pada produsen madu palsu ini, baik di daerah Sumatera, Batam, dan Jakarta. Oleh sebab itu, tim program Delik mencoba mengupas permasalahan ini. Untuk menguji keaslian madu, tim delik mendatangi Departemen Teknik Kimia untuk menganalisis keaslian suatu madu. Kami dari Departemen Teknik Kimia, mencoba menganalisis keaslian suatu madu dengan menggunakan 2 teknik. Pertama dengan menguji kandungan protein dan kedua adalah dengan mendeteksi keberadaan gas CO2 pada sampel. Madu palsu bisanya menggunakan soda kue untuk mengelabui keberadaan gas pada madu, sedangkan madu asli gas yang dihasilkan adalah O2 . Hasil yang kami dapatkan dari sampel yang diteliti adalah terdapat 2 dari 3 sampel yang diduga madu palsu mengandung gas CO2 sedangkan pada madu control (asli) gas CO2 ini tidak terdeteksi keberadaannya. Selain itu, terdapat juga madu palsu dengan kandungan protein melebihi kewajaran pada jenis madu asli pada umumnya. Oleh sebab itu, kami memiliki hipotesis bahwa pemalsuan madu pada saat ini banyak yang menggunakan soda kue, untuk mengelabui keberadaan gas pada madu.

 

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa.

Sumber: DELIK RCTI