rpm-ftui

27/12/2016 06:03 Authored By: Administrator

Dengan mudah kita melihat bahwa sementara sebagian diantara masyarakat kita masih dengan perjuangan berat berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar akan pangan agar tidak kelaparan, disisi yang lain kita temukan konsumsi makanan yang berlebihan bahkan akhirnya terbuang dan menjadi sampah.
Hasil penelitian penulis tahun 2012 di perumahan kecil, menengah, dan atas di Jakarta menunjukkan sekitar 50% diantara sampah yang dihasilkan penduduk Jakarta adalah sampah makanan, diantara 65% total sampah organik yang dihasilkan . Jika dihitung berdasarkan produksi sampah penduduk Jakarta yang besarnya kurang lebih 1 kg/orang/hari, maka jumlah sampah makanan perhari adalah sekitar 0.5 kg/orang. Yang mengejutkan adalah hasil
pengamatan menunjukkan bahwa makanan dalam sampah tersebut sebagian besar berupa makanan yang pada awalnya adalah makanan yang layak konsumsi tetapi jumlahnya berlebih dan kemudian dibuang, ataupun makanan yang kualitasnya baik tetapi kemudian disimpan dan pada akhirnya dibuang karena tidak dikonsumsi pada waktunya.
Prosentase makanan dalam sampah ini semakin meningkat mendekati 70% di lokasi timbulan sampah lain seperti di apartemen kelas menengah dan atas serta kantin universitas di Jakarta. Hasil penelitian tahun 2013 bahkan menunjukkan bahwa jumlah sampah makanan terbuang di kantin salah satu universitas besar di Jakarta mendekati 72% dari sampah yang ada. Sebuah angka yang luar biasa untuk negara seperti Indonesia dengan jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan sebesar 11%. Sebagai pembanding angka ini menyerupai jumlah sampah makanan yang dibuang, para mahasiswa di Universitas McGill Canada yang berkisar 0,5-0,7 kg/orang/hari (Morin, 2003).

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa.

Sumber: Koran KOMPAS

Penulis : Dr. Gabriel Andari Kristanto