rpm-ftui

27/12/2016 21:13 Authored By: Administrator

Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat secara bargantian  berlomba-lomba meluncurkan layanan generasi ke-empat Long Term Evolution (4G LTE). Jaringan baru ini menawarkan akses internet berkecepatan tinggi. Teknologi ini merupakan generasi keempat dari teknologi data untuk jaringan seluler setelah 3,5G (HSDPA+) dan 3G (HSDPA). Di Indonesia, perkembangan teknologi 4G LTE dimulai dari tahun 2010 dengan Telkomsel menjadi operator seluler pertama yang melakukan uji coba teknologi jaringan 4G LTE, disusul oleh XL Axiata yang juga melakukan uji coba di akhir tahun 2010. Kemudian Indosat menyusul uji coba teknologi jaringan 4G LTE. Hingga akhirnya pada tahun 2013 muncul operator baru bernama Bolt yang menjadi provider pertama yang menyediakan 4G LTE secara komersial di Indonesia. Pada Oktober 2014, XL Axiata meluncurkan uji coba teknologi 4G LTE ke konsumen hingga Maret 2015. Telkomsel secara resmi mengumumkan ketersediaan layanan komersial 4G LTE yang saat ini hanya berlaku untuk sebagian wilayah Jakarta dan Bali, pada 8 Des 2014.  Jadi saat ini ada tiga operator seluler dan satu provider yang menawarkan layanan yang berbeda walaupun menggunakan teknologi 4G LTE yang sama. Bagi pengguna yang ingin menikmati layanan 4G LTE perlu merogoh kocek cukup dalam untuk handset dan biaya langganannya. Sepertinya layanan 4G LTE baru ditujukan pada kalangan terbatas di area yang belum luas.

Saat ini operator seluler 4G LTE masih menggelar jaringan LTE menggunakan refarming pada frekuensi 900 MHz, dimana pada frekuensi ini kecepatan LTE relatif lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan teknologi 3G. Dimana pada frekuensi 900 MHz LTE dirancang untuk menjangkau daerah yang luas dengan mengorbankan kapasitas. Kecepatan optimum 4G LTE ada  pada pita frekuensi 1800 MHz, karena dapat memberikan peningkatan kapasitas tanpa mengurangi jangkuan secara signifikan. Bila diharapkan layanan 4G LTE memiliki kapasitas yang besar maka operator harus mendapatkan alokasi frekuensi yang lebih tinggi lagi seperti pada 2,3 GHz; tetapi operator harus memiliki BTS yang lebih banyak. Oleh karena itu pada 1800 MHz memberikan dimensi kapasitas dan jangkauan yang paling optimum. 

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa.

Sumber: iCIO Magazine

Penulis : Ir. Gunawan Wibisono, M.Sc., Ph.D