30/11/2022 09:20 Authored By: Administrator
Universitas Indonesia (UI) tampilkan berbagai hasil karya anak bangsa di acara The 2nd International Association for Deposit Insurers (IADI)–Asia Pacific Regional Committee (APRC) Study Visit dan International Deposit Insurance Corporation (IDIC) International Seminar 2022, pada 7–9 November. Pameran yang berlangsung di The Westin Resort Nusa Dua Bali ini merupakan kerja sama antara UI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pada 11 November, pameran dilanjutkan di acara Bloomberg CEO Forum 2022. Pameran yang diikuti UI ini bertujuan untuk mendukung inovasi yang dilahirkan para akademisi, juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., menyebutkan bahwa kiprah para peneliti UI pada berbagai bidang riset patut mendapatkan apresiasi yang tinggi, serta perlu semakin ditingkatkan pengembangannya di masa depan secara bersama-sama melalui dukungan berbagai pihak terkait. Kontribusi mereka turut mendorong terlaksananya Presidensi G20 Indonesia dalam tajuk Recover Together, Recover Stronger. “UI terus bergerak untuk mengedepankan hasil kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan para mitra industri untuk kemajuan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi yang berdampak bagi masyarakat. Selamat dan sukses untuk Indonesia!” ujar Prof. Ari.
UI menampilkan 35 produk inovasi yang terbagi dalam 6 kategori, yaitu pangan, kesehatan, rekayasa keteknikan, bisnis, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta keamanan. Untuk kategori pangan, UI menampilkan Permen Hard Candy dan propolis cair bernama EZ Trigona Propolis Extract. Propolis ini memiliki aktivitas ilmmunomodulator dan anti inflamasi sehingga dapat digunakan sebagai suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Propolis yang dikembangkan oleh Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si, M.Eng. dan difasilitasi i-CELL Fakultas Teknik (FT) UI ini sedang diuji sebagai terapi pendamping dalam pengobatan Covid-19.
Pada kategori bisnis, TIK, dan keamanan, UI menampilkan masing-masing merek UKM Indonesia, Submit-Manuscript.Org, dan Secure HT-box. Sementara itu, di bidang rekayasa keteknikan, ada delapan produk yang dipamerkan, yaitu Degastab, Bio-Oil sebagai Biopestisida, ALFLUKS NF11, ALFLUKS NF 15, ALFLUKS NF16, ALFLUKS NF20, Mesin Produksi Fulfural dan Asam Levulinat, serta Flexible Joint.
Sebanyak 23 produk lainnya yang ditampilkan UI dalam pameran tersebut merupakan inovasi di bidang kesehatan. Produk tersebut adalah Sabun Propolis Cair, Sabun Propolis Transparan, Produk Kecantikan Belimbing Island, Alat Fiksasi Eksterna Periartikuler, Alat Fiksasi Pelvis Modifikasi C-clamp, Implan Mata, Implan Tulang wajah–Screw, Implan Tulang wajah–Bone Plate, DBD Kit, Antioksidan Propolis Semprot Kering, Covent–Ventilator Tipe 1, Flocked Swab, Mikrokapiler Digital, Propolis Kesehatan Gigi dan Mulut, APD Respirator, Desinfeksi Udara, Alat Sterilisator Pernapasan, PUVICON3/PLASMAFAN, Alat Kinesia, Produk Ekstrak Sambiloto, VR Airway Management, VR CPR, serta Flolis.
Seluruh hasil inovasi tersebut ditampilkan dalam galeri virtual yang dapat diakses dalam laman www.innovationgallery.ui.ac.id. Produk-produk ini merupakan hasil kolaborasi multidisipliner atau hasil kerja sama antara fakultas dan industri. Covent-20, misalnya, merupakan hasil kolaborasi antara FT UI dan Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) UI. Ventilator jenis transpor ini berfungsi untuk membantu pasien saat gagal napas dan juga dapat digunakan untuk pasien Covid-19. Keunggulan dari Covent-20 adalah alarm low pressure, high pressure, dan alarm baterai. Covent-20 dapat digunakan selama 4 jam tanpa energi listrik karena menggunakan baterai. Bentuknya yang ringkas dan sederhana memudahkan untuk digunakan dalam perjalanan ambulans menuju ruang isolasi.
RCBE UI juga bekerja sama dengan PT Sri Tita Medika untuk menciptakan Flocked Swab HS-19. Flocked swab ini diproduksi setelah melalui tahapan riset dan pengujian di Laboraturium Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran (FK) UI. Alat tersebut telah diproduksi 50.000 unit untuk kelompok pertama dan didistribusikan ke berbagai rumah sakit melalui jaringan dokter FK UI angkatan 95. Swab stick berbentuk seperti lidi ini cukup kecil dan lentur sehingga mudah untuk pengambilan sampel pasien di bagian nasofaring.
Selain itu, beberapa inovasi juga dihasilkan oleh para peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI. Inovasi tersebut adalah Alat Terapi dan Sterilisator, APD Respirator Pemurni Udara Bertenaga Baterai, serta Alat Disinveksi Udara Berbasis UVC dan Negarive Ionizer. Alat Terapi dan Sterilisator digunakan untuk membantu terapi pernapasan pasien Covid-19. Sementara itu, APD Respirator Pemurni Udara Bertenaga Baterai digunakan untuk melindungi tenaga medis saat menangani pasien Covid-19. APD ini memiliki daya baterai hingga 6 jam, dapat digunakan di dalam maupun luar ruangan, serta full face mask yang lebih dingin dan kedap udara.
Dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Presidensi Indonesia, 15–16 November lalu, UI juga menghadirkan inovasi Bus Listrik Merah Putih UI yang digunakan untuk membantu mobilitas para delegasi dan masyarakat yang terlibat dalam gelaran tersebut. Menurut Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik, Vita Silvira, S.E., MBA., saat ini UI sedang menuju entrepreneurial university. Hal itu memerlukan keterlibatan dari semua pihak, baik dosen, staf, mahasiswa, maupun alumni. “Terkait dengan riset dan inovasi dari para dosen, dana yang digunakan ada yang berasal dari UI dan perusahaan yang bekerja sama. Tentu kita akan membuat kebijakan yang dapat membangun rasa ownership atau sensor belonging dari para dosen untuk UI,” kata Vita.
Sumber: Berita Universitas Indonesia