02/10/2019 10:21 Authored By: Administrator
Kelompok mahasiswa dan dosen dari Fakultas Tejnik Universitas Indonesia mengadakan pelatihan budidaya lebah Klanceng (lebah tanpa sengat) pada Kelompok Tani Kalilicin di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Budidaya lebah Klanceng dilakukan sebagai solusi untuk masalah penurunan produktivitas belimbing beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari alih fungsi lahan pertanian. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya kuantitas agen penyerbukan tanaman belimbing.
Menurut berbagai penelitian, lebah Klanceng atau lebah tanpa sengat diketahui dapat menjadi agen penyerbukan yang baik bagi berbagai tanaman. Metode ini umum digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan memaksimalkan penyerbukan tanaman.
Peningkatan produktivitas ini diperlukan agar dapat memenuhi permintaan pasar sebesar 200 ton, sedangkan kemampuan produksi belimbing saat ini hanya sebesar 100 ton.“Kami para petani merasa senang dengan pelatihan ini karena kami mendapatkan solusi untuk masalah menurunnya jumlah belimbing yang kami hasilkan.” ujar Nanang (35) selaku ketua Kelompok Tani Kalilicin.
Selain meningkatkan produktivitas belimbing, program budidaya lebah Klanceng ini juga dapat menghasilkan produk turunan berupa propolis dan madu dengan kualitas dan harga yang bersaing. Dengan demikian, melalui bimbingan yang berkelanjutan, program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para petani yang ada di dalam Kelompok Tani Kalilicin.
Pelatihan budidaya lebah ini dilakukan diprakarsai oleh Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si, M.Eng., seorang dosen Teknik Kimia UI. Sebelumnya, hasil penelitian Sahlan terkait madu dan propolis telah dijual bebas dengan label “Hygea”, produk kecantikan wanita berbahan dasar Propolis. Selain itu, Sahlan juga memproduksi madu hasil peternakan di hutan UI, yang juga menjadi wadah edukasi lebah dan madu bagi masyarakat umum.
Sumber berita : Website Universitas Indonesia