rpm-ftui

27/12/2016 06:15 Authored By: Administrator

Air merupakan zat yang luar biasa sebagai rahmat dari Allah SWT. Air dapat mengalir, bergolak, berputar melalui berbagai hambatan terhadap aliran yang dilalui. Keberadaan air di alam ini sangat tergantung kepada lingkungan alam sekitarnya dan daerah yang dilaluinya, yang secara terus menerus mengalir mengikuti siklus hidrologi atau siklus air yang bergerak dari laut ke daratan dan kembali lagi ke lautan dan seterusnya.

Proses siklus hidrologi atau siklus air yang meliputi evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi yang menyebabkan terjadinya pergerakan aliran air. Tumbuhan dan tanaman memegang peranan penting dalam proses transpirasi demikian juga energi matahari memegang peranan dalam proses evaporasi. Air dapat terpengaruh oleh wilayah dan aktivitas yang ada yang dilaluinya. Air dapat berwarna jernih di sekitar pegunungan atau berwarna hitam atau pekat di daerah rawa maupun wilayah industri.

Air dapat digunakan untuk berbagai kepentingan mulai untuk kebutuhan irigasi, pertanian, kehutanan, industri, pariwisata, air minum dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat memanfaatkan air untuk berbagai keperluan. Di balik keindahannya, air juga merupakan sumber konflik, terutama untuk masalah pembagian air di daerah-daerah maupun negara-negara yang tidak mempunyai cukup sumber air, khususnya untuk pertanian dan air minum. Air juga dapat berlebih di sebagian daerah, sehingga terjadi banjir dan sebagian lainnya dapat mengalami kekeringan karena kekurangan air.

Salah satu sebab terjadinya kejadian tersebut adalah adanya aktivitas manusia yang berlebihan, misalnya penggundulan hutan. Laporan dari ICCSR, Bappenas 2010, tentang keseimbangan air, menggambarkan bahwa ketersediaan air di wilayah Kalimantan dan Papua masih menunjukkan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Di Indonesia masalah air ini sangat penting, sehingga setidaknya ada 16 kementerian dan lembaga yang mempunyai kepentingan dalam masalah air ini.

Untuk keperluan air minum, maka sumber air baku yang dapat digunakan untuk kebutuhan air minum dapat terdiri dari mata air, air permukaan (sungai, danau, waduk, dll.), air tanah (sumur gali, sumur bor) maupun air hujan. Dari segi kualitas air, kualitas mata air relatif jernih dibandingkan dengan kualitas sumber air dari air permukaan pada umumnya, dengan demikian mata air lebih baik digunakan dibandingkan dengan air permukaan. Namun demikian keberadaan mata air ini pada saat ini terus berkurang keberadaannya. Air tanah, yang umumnya mempunyai kandungan besi dan mangan relatif lebih besar dari sumber air yang lain, pemakaiannya juga sudah harus mulai dikurangi atau dihentikan sehubungan dengan masalah penurunan muka tanah. Air hujan yang keberadaannya sangat tergantung musim, masih dapat digunakan sebagai sumber air baku dengan membangun tangki penampungan atau waduk dalam skala besar.

Air permukaan sebagai sumber air baku, pada saat ini masih menjadi pilihan instalasi pengolahan air minum PDAM. Walaupun dari segi kualitas air, merupakan yang terburuk dibandingkan dengan sumber air baku lainnya. Namun dari segi kuantitas dan kontinuitas masih tersedia dalam jumlah banyak dibandingkan dengan ke 3 (tiga) sumber air baku yang lain. Walaupun demikian, untuk menghasilkan air permukaan ini menjadi air minum, diperlukan instalasi pengolahan agar air dapat diminum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persoalannya adalah kualitas air permukaan sekarang ini cenderung menurun, baik karena adanya limbah cair yang berupa limbah domestik maupun limbah industri, serta sampah. Peningkatan pencemaran air permukaan sudah sangat tinggi, dibandingkan ketika instalasi pengolahan air minum PDAM yang dibangun pada 30 atau 40 tahun yang lalu dengan kondisi kualitas air yang ada pada saat itu. Untuk itu perlu lebih ditingkatkan sosialisasi agar masyarakat dan industri tidak membuang limbah cair maupun sampah ke air permukaan.

Pengawasan terhadap badan air perlu lebih ditingkatkan kalau perlu dilakukan tindakan yang berupa denda atau hukuman agar kualitas air permukaan menjadi lebih baik lagi. Jika kualitas air permukaan menjadi lebih baik, kemampuan instalasi pengolahan untuk mengolah air menjadi optimum, dengan demikian masyarakat yang menikmati air minum akan mendapat pelayanan yang lebih baik, yang akan mendorong pertambahan masyarakat yang ingin mendapat pelayanan air minum yang baik.

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa.

Sumber: Engineer Weekly PII