rpm-ftui

27/12/2016 16:24 Authored By: Administrator

Hari Jumat (25/11/2016) para pengolah buah carica yang tergabung dalam perkumpulan Rumah Produksi Carica Dieng yang berada di Desa Patak Banteng Kec. Kejajar Kab.Wonosobo berkumpul di balai desa setempat untuk menyaksikan perlombaan Inovasi Produk dan Pemasaran yang diselenggarakani oleh Universitas Indonesia. Ketua pengabdi program ini adalah Inaki Maulida Hakim dengan anggota pengabdi Dita, Furi, Astria, Latu, Rolina dan Abby. Perlombaan ini di diikuti oleh tiga tim rumah produksi yang masing-masing tim terdiri dari 3 orang perwakilan dari 3 rumah produksi carica.

Acara Ini merupakan acara puncak dari serangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Upaya Pengembangan Bisnis Industri Kreatif Melalui Inovasi dan Pemasaran Produk di Rumah Produksi Carica Dieng” dari Direktrat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia. Sebelumnya, perwakilan dari Rumah Produksi Carica Dieng ini telah mendapatkan pelatihan di Kampus Universitas Indonesia Depok mengenai cara pembuatan desain packaging, pembuatan website, inovasi rasa dan manajemen bisnis bagi rumah produksi carica.

Ketua Program Inaki menjelaskan “Tujuan dari program ini adalah agar rumah produksi carica mampu bersaing dan mendapatkan pasar yang lebih besar. Serta dalam jangka panjang bisa terus sustain dan dapat mengekspor produknya. Fokus kami sekarang dan tim adalah membagikan ilmu keteknikan yang notebene kami dari Teknik Industri, agar rumah produksi carica ini mampu memperbaiki kualitas produknya. Selain itu program ini diharapkan dapat merangsang kreatifitas pengrajin carica untuk menciptakan produk-produk yang inovatif dan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan dalam aspek produksi.”

Kepala Desa Patak banteng Mohammad Ali mengaku senang dengan adanya program ini karena bermanfaat dan berdampak langsung bagi kemajuan perekonomian warganya. Di Desa Patak Banteng sendiri setidaknya ada sekitar 30 Rumah Produksi Carica, “Ada yang mata pencaharian utamanya memang hanya mengolah carica, namun ada pula yang sebagai petani kentang namun memproduksi sirup carica menjadi peghasilan tambahan. Karena lumayan menguntungkan bagi warga sini seiring dengan wistawan yang datang Ke Patak Banteng atau Dieng, makanya jumlah home industrycarica terus bertambah dari tahun ke tahun”. Desa Patak Banteng juga menjadi tujuan para wisatawan yang datang ke Dataran Tinggi Dieng karena di Desa ini adalah jalur pendakian terpopuler untuk mendaki dan menikmati mata hari terbit dari Gunung Prau.

Perlombaan ini akhirnya dimenangkan oleh Kelompok 2 yang merupakan perwakilan dari Home Industri Murni Alami, Sweet dan Alfath Carica. Afri yang merupakan pengusaha muda home industri carica ini mengaku mendapatkan banyak sekali inspirasi dari program ini untuk terus mengembangkan bisnis caricanya. Sampai saat ini ia mampu membuat produk sirup carica dengan rasa baru yaitu rasa jeruk nipis, mint, stroberi dan leci. Selain itu ia sekarang mampu mendesain kemasan caricanya sendiri menggunakan software dengan perbaikan kardus yang sudah mempunyai tentengan agar mudah dibawa oleh pelanggan. Sekarang ia bersama pengusaha carica yang lainnya sedang mengembangkan website gabungan Rumah Produksi Carica Dieng Desa Patak Banteng pada alamat caricadieng.org agar nantinya pelanggan dimanapun dapat memesan carica secara online. Afri juga menegaskan “Saya merasa program Pengabdian Masyarakat seperti ini yang efektif karena langsung bisa diterapkan oleh kami dan monitoringnya jelas. Sekarang PR saya adalah membagikan ilmu yang sudah dapatkan ke rumah produksi carica lain agar Rumah Produksi Carica Dieng bisa berkembang bersama-sama.”

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa. 

Sumber: www.radarsemarang.com

Penulis: Inaki Maulida Hakim