rpm-ftui

27/12/2016 16:15 Authored By: Administrator

JAKARTA, KOMPAS – Sejumlah nelayan di Pulau Untung Jawa membuat kapal berbahan dasar pelat baja datar dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Kapal ini menurut rencana digunakan untuk usaha perikanan. Upaya ini diharapkan bisa menjadi titik agar nelayan semakin berdaya.

Pembuatan kapal yang merupakan bagian dari proyek percontohan Program Galangan Rakyat ini didukung perkumpulan Telapak, komunitas Bersih Nyok, Indonesia Petroleum Association. Serta didampingi sejumlah lulusan perkapalan Universitas Indonesia yang tergabung dalam Juragan Kapal. Selasa (15/12), kapal berukuran 9 meter x 2.5 meter itu mulai menjajal laut.

Mulyadi (50), salah seorang nelayan yang ikut dalam pengerjaan, menyampaikan, ia menghadapi sejumlah masalah dalam membuat kapal. Puluhan tahun sebagai nelayan, dia tidak pernah membuat kapal secara utuh, terutama dari yang berbahan besi.

“Belajar mengelas aja susahnya minta ampun. Kami belajar dari awal, sampai akhirnya kami bisa memotong pelat baja, menyambung, sampai jadi kapal,” ucap ayah lima anak ini.

Kapal yang dibuat Mulyadi bersama dua rekannya, Taufan (25) dan Rahlan Firmansyah (23) ini mulai dikerjakan September lalu di galangan kapal Tanjung Buruh, Paku Haji, Kabupaten Tangerang. Kapal ini dibuat berbeda dengan kapal biasa dan bentuk lambung yang lurus. Bagian depan kapal tampak lancip. Model ini disebut juga model kapak, untuk memecah gelombang.

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa.

Sumber: kompas.com