rpm-ftui

27/12/2016 14:47 Authored By: Administrator

(Mobil Listrik Nasional) UI yang dikepalai Prof. Dr. Ir. Danardono A.S.,DEA, sejatinya masih memiliki kreasi kendaraan listrik di luar MOLINA UI EV-Bus. Total tiga kreasi kendaraan listrik bernama Makara Electric Vehicle dirilis pada Dies Natalis FTUI ke-52, bersamaan dengan bus listrik yang nantinya menggantikan shuttle bus UI.

Makara Electric Vehicle memiliki daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan bus listrik MOLINA UI EV-Bus. Selain karena penciptaan tiga mobil konsep ini mengarah pada kebutuhan masyarakat urban, pun di sisi lain tim MOLINA UI juga mengembangkan mobil listrik dengan kemampuan yang lebih mumpuni dan sesuai dengan kajian-kajian yang didasari aspek Ekonomi, Sosial, dan Hukum.

Pada awalnya tim MOLINA UI berkolaborasi dengan PT Pindad sebagai salah satu perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya bidang mesin. Kolaborasi ini menciptakan Makara Electric Vehicle (MEV) 1 yang berbasis hatchback, dengan mesin listrik berteknologi Brushless Direct Current (BLDC) motor berkekuatan 25 kW.

Penyempurnaan dari teknologi di MEV 1, khususnya pada bagian mekanisme pelilitan kawat, sistem pendingin motor dan posisi permanen magnet, kemudian dituangkan ke MEV 2. Ditujukan sebagai kendaraan urban perkotaan, MEV 2 yang berbasis LCGC dibekali BLDC berdaya 7,5 kW, dan didukung sistem baterai berkapasitas 102 Ah. Penempatan baterai di sisa ruang di area tyre saver dan fuel tank memudahkan untuk melakukan battery swap (pergantian baterai).

Lebih jauh, tim MOLINA UI mencoba mengatasi permasalahan umum dalam setiap penciptaan mobil listrik, jarak tempuh. Menggunakan mobil MPV yang dikonversi menjadi mobil listrik MEV 3, tim ini menyematkan teknologi motor AC Induksi berkekuatan 52 kW dan didukung baterai berkapasitas 102 Ah.

Menariknya adalah ia dibekali generator listrik DC yang digerakkan oleh mesin dengan BBG. Dimana mesin tersebut akan menggerakkan generator listrik yang kemudian dikonversi menjadi sumber tenaga untuk motor listrik. Alhasil MEV 03 diklaim memiliki jangkauan jarak tempuh yang lebih jauh jika dibandingkan MEV 01 dan 02.

Selain mengembangkan kendaraan berbasis listrik, FTUI juga mengembangkan beragam teknologi penting untuk menunjang teknologi tersebut. Diantaranya power inverter dan motor listrik 25 kW, sistem jet sintetik untuk meminimalisir hambatan aerodinamik, embedded computer dengan user interface serta stasiun pengisian kendaraan listrik yang didukung energy dari sel surya maupun dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Disisi lain, FTUI pun mengadakan kajian aspek ekonomi, hukum dan sosial budaya terhadap teknologi kendaraan listrik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah masyarakat bisa “welcome” terhadap kendaraan listrik, sekaligus merancang rekayasa sosial apabila teknologi tersebut diaplikasikan ke dalam masyarakat, khususnya dalam penggunaaan kendaraan elektrik. 

Artikel yang dimuat dalam web ini adalah bagian dari Program Insentif Promosi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen FTUI di Media Massa.

Sumber: www.pressreader.com